Pasar: Tempat Pemenuhan Berbagai Kebutuhan

Ibu berbelanja sayuran ke pasar.
Paman berjualan sayuran di pasar.

Dua kalimat tersebut sudah dikenalkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar. Sebuah pengenalan terselubung yang memperkenalkan bahwa pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli. Di pasar semua barang tersedia. Segala macam barang pemenuh kebutuhan manusia akan didapatkan dengan mudah.


Pasar merupakan salah satu sumber penghidupan dan mata pencaharian bagi hampir sebagian besar masyarakat. Di pasar kita bisa menemukan pedagang dengan berbegai barang dagangannya. Di pasar juga kita bisa menemukan orang-orang berlomba untuk mendapatkan barang sesuai dengan kebutuhannya. Terutama jika berbicara mengenai pasar tradisional.


Kalo mau rame ke pasar aja


Ungkapan yang sering dilontarkan ketika bercanda seperti di atas menunjukkan betapa keadaan pasar yang tidak pernah sepi. Sepanjang hari pasar selalu dipenuhi oleh orang dengan berbagai keperluan. Keperluan yang baik, atau niat jahat, seperti mencuri, menjambret. Semuanya ada, lengkap. Pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah malam menjelang subuh. Selalu ada hiruk pikuk di dalamnya.


Pasar adalah sebuah sistem yang memiliki prosedur, hubungan sosial antara masyarakat, infrastruktur tempat melakukan berbagai kegiatan ekonomi. Saling menukar uang dengan barang dan penggunaan jasa untuk kemudian ditukar dengan uang.


Pasar adalah tempat bersaing yang sehat, khususnya bagi para penjual. Barang yang ditawarkan hanya satu jenis tetapi penjual yang menawarkan bisa lebih dari satu. Sebuah persaingan yang sesungguhnya. Hal ini merupakan kewajaran yang terjadi di setiap pasar di manapun. Persaingan yang dimaksud tentu saja berbicara mengenai persaingan harga dan pembeli.


Jika jumlah pedagang hanya satu dan pembeli dalam jumlah banyak, inilah yang disebut dengan monopoli dagang. Tetapi jika jumlah penjual lebih banyak daripada jumlah pembeli, maka itulah yang dinamakan dengan monopsoni.


Pasar biasanya akan tercipta karena dua faktor yaitu faktor ketidaksengajaan atau spontan dan pasar yang memang sudah direncanakan. Pasar yang bersifat spontan salah satunya adalah pasar kaget yang hanya ada pada beberapa hari tertentu saja. Pasar seperti ini biasanya diawali dengan hanya satu hingga dua pedagang. Pasar spontan atau pasar kaget biasanya banyak ditemui pada saat bulan puasa dan acara-acara tertentu.


Sedangkan, pasar yang sudah direncanakan adalah jenis pasar yang biasanya memiliki tempat dan bangunan yang tetap. Pedagang  pada pasar seperti ini terikat beberapa peraturan dari pihak penyelanggara pasar. Dalam hal ini, pihak yang berperan sebagai  penyelenggara pasar atau penanggung jawab pasar adalah pemerintah daerah.


Pasar tradisional merupakan pasar yang menjual kebutuhan sehari-hari. Pasar ini memiliki bangunan atau tempat berjualan yang sederhana. Para pedagang biasanya akan berjualan di bawah tenda-tenda terpal. Pasar tradisional juga identik dengan becek dan bau.


Harga yang ditawarkan oleh pasar tradisional cenderung lebih murah dan bisa ditawar dibanding dengan pasar lain yang menawarkan kebutuhan sejenis. Pasar tradisional hampir terdapat di seluruh wilayah Indonesia dan paling banyak dikunjungi pembeli untuk memenuhi kebutuhannya. Selain murah, pasar tradisional juga lengkap.


Pasar modern adalah pasar yang penjualannya dilakukan berbeda dengan pasar tradisional. Di pasar modern, pembeli melayani dirinya sendiri. Harga barang sudah ditetapkan dan tidak bisa menawar dan cenderung lebih mahal. Pasar modern biasa kita kenal dengan nama pasar swalayan.


Dari segi bangunan, pasar modern memang jauh lebih bagus. Fasilitas seperti mesin kasir, AC, lampu yang terang, serta lantai yang berkeramik akan membuat pengunjung betah berlama-lama.


View the original article here

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Bakso Mesra Ponorogo | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan